Cahyadi Candra adalah Mahasiswa program Pascasarjana (S2) Magister Theology STT Kharisma Bandung
Konsep umum ibadah dalam gereja masa kini
Semua gereja merasa dirinya adalah sebuah gereja yang menggunakan konsep ibadah yang paling sesuai dengan perjanjian baru, apakah ada gereja yang mempunyai konsep ibadah tidak sesuai dengan perjanjian baru, apakah unsur nsur dari sebiah ibadah yang diterapkan gereja dikatakan alkitabiah ?, dan apa kata firman Tuhan secara tertulis dalam alkitab serta bagaimana aplikasi ibadah yan g diselenggarakan selama ini?
Ibadah tradisional dan ibadah kontemporer, konsep ibadah perjanjian barukah?
Secara garis besar selama ini kita telah menggolongkan bentuk ibadah menjadi dua gambaran umum yakni gereja yang bentuk ibadahnya adalah tradisional dan gereja yang bentuk ibadahnya lebih kontemporer, masing masing terkadang merasa paling sesuai dengan konsep ibadah perjanjian baru dan mengatakan yang lain tidak sesuai atau kurang sesuai dengan ibadah yang benar sesuai perjanjian baru , apakah benar demikian, kalau begitu manakah bentuk ibadaah gereja yang seusai dan mana yang tidak?
Dalam bukunya Gereja Perjanjian baru : dahulu dan sekarang , Leroy lawson mengatakan:[1]Apakah ibadah itu, sehingga harus dinilai kembali secara periodik dan diubah disana sini untuk bisa memenuhi selera dari orang orang yang beribadah? tidakkah seharusnya tetap sama sekali untuk selamanya? Terus terang saja tidak bisa , karena kalau tidak dinilai kembali dan diubah disini sana , kita akan membaca alkitab bahasa gerika dan menyanyikan mazmur mazmur ibrani “.
Jadi semua bentuk ibadah yang ada baik yang dijuluki tradisional dan mengklaim diri mereka yang sesuai dengan gereja perjanjian baru maupun yang mengklaim gereja kontekstual dengan ibadah kontemporer semua sudah mengalami perubahan, semua sudah menjadi lebih kontemporer sesuai jamanya pada waktu gereja itu lahir dijamannya, yang membedakan adalah hanya berbeda tingkat kontemporernya mendekati , yakni tahun berapa dan abad berapa, kita perlu kembali pada pemahaman apa itu ibadah?
Unsur ibadah perjanjian baru
Kata ibadah berasal dari bahasa inggris worship yang diambil dari bahasa saxon weorthscipe [2], yg artinya menyatakan layak atau penghargaan pada seseroang yg dinilai layak atau diberi penghormatan , didalam ibadah gereja siapakah yang layak : tentu saja hanya Yesus , oleh karena itu didalam ibadah yang menjadi tujuan ibadah adalah hanya Yesus , dalam kitab wahyu pasal 5 dijelaskan[3] ” Siapakah yang layak ” seorang malaikat berteriak dengan keras , Tidak ada yang layak kecauali satu..karena Dialah juruselamat..penatua penatua dan mahluk mahluk tunduk sampai ke tanah dalam pujian semuanya beribadah menyembah Dia “
Ibadah baik dalam perjanjian baru dan perjanian lama mempunyai arti ganda dalam hal melayani dan menundukkan diri , dalam perjanjian lama melibatkan korban -korban , upacara upacara. persembahan miniman dan minyak , kewajiban memberikan persembahan persepuluhan, yg sangat menonjol adalah semua jenis musik termasuk musik tunggal, pujian bersama, menari , sorak sorai, yang dianggao bagian ibadah juga adalah menerima firman Tuhan baik melalui nabi nabi dan pengajaran kitab suci.Ibadah bersama perjanjian baru sangat bergantung kebiasaan peribadahan yahudi. Orang Kristen mula mula banyak yang meminjam praktek ibadah yang sudah dikenal dari sinagoge sinagoge, tetapi mengubah ciri yahudi dengan unsur kekristenan seperti beroda dalam nam ayesus, menyanyikan mazmur , pengajaran firman Tuhan kepada Yesus .[4]
Dalam Efesus 5:18-19 Rasul Paulus menggambarkan bahwa musik memiliki tempat yang terhormat didalam ibadah Kristen sejak dari permulaan ” hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata seorang dan yang lain dalam mazmur, kidung pujian dan nyanyian rohani, bernyanyi dan bersoraklah kepada Tuhan segenap hati”[5]
Dalam ibadah hal ini yang diketemukan oleh penulis dalam membaca perjanjian baru , terutama surat surat rasul paulus sebagai unsur unsur yang harus ada sehingga dinamakan ibadah
1.Tujuan : Kepada Tuhan Yesus :penyembahan dan pengagungan pada Tuhan
2. Unsur Pujian yang bisa juga ditunjang oleh adanya Unsur musik
3. Pengajaran firman oleh para rasul /hamba Tuhan
4. Doa
5. Unsur Spirit penundukan diri kepada Tuhan dan melayani Tuhan
6. Unsur membawa persembahan
Karakter ibadah dalam perjanjian baru
Selain unsur unsur ibadah, kita dapat mempelajari karekter dar ibadah itu sendiri, Robert Godfrey seorang profesor sejarah gereja dan di westmister Theological seminary di California USA,[6]menulisakan dalam bukunya yang mengupas tentang ibadah bahwa untuk belajar menyembah Allah dengan cara yang menyukakan hati Allah, kita harus memahami definisi alkitab tentang ibadah , alkitab menggunakan kata Ibadah setidaknya dalam tiga arti :
1. Ibadah menunjukkan seluruh hidup orang percaya; kita hidup untuk Allah dan dibawah Allah, kita harus memiliki kerinduan supaya segala hal yang kita lakukan menjadi pelayanan penuh kasih kepada dia , dalam Rm 12:1-2 Paulus mengatakan ” persembahkan tubuhmu sebaai persembahan yang hidup..”[7]
2. Ibadah dapat menunjukkan kepada waktu waktu ibadah pribadi: ketika memusatkan perhatian pada Allah lewat doa, pujian, perenungfan dan pembacaan alkitab , dau beribadah saat ia beroa dan menynyi sendirian dimalam hari . Mazmur 63:7 ” apabila aku ingat kepadaMu ditempat tidurku , merenungkan engkau sepanjang kawal malam …”[8]
3. Ibadah dapat menunjuk pada saat berkumpul bersama sebagai jemaat; ketika orang orang kirsten berkumpul bersama sebagai jemaat untuk memuji Allah, bentuk ini ibadah ini dipuji dan diperintahkan dalam Alkitab , Ibr 10:25 ” janganlah kita menjauhkan diri dar pertemuan ibadah kita seperti yang dibiasakan orang oleh beberapa orang , tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan mendekat”.[9]
Cara ibadah gereja yang tidak menyukakan hati Allah
Gereja perlu mengevaluasi diri apakah cara ibadahnya tidak menyukakan hati Allah, karena bisa saja terjadi menyembah Allah yang benar dengan cara ibadah yang salah, Robert Godfrey dalam bukunya ibadah yang mneyukakan Allah membahas kemungkinan yang bisa terjadi diantaranya adalah adanya berahala dalam ibadah, kreativitas yang membuat iabdah keluar dari jalurnyam dan ibadaha untuk memuaskan hidup duniawi berikut penjelasannya :[10],
a) Melakukan ibadah dengan menggambarkan Allah dalam bentuk patung dan menyembahnya , hal ini jelas bertentangan dengan kebenaran Firman dalam Keluaran 20:4-6 ( larangan membuat patung apapun dan menyembahnya), kita perlu mengingat ketika bangsa israel membuat patung anak lembu emas dan menganggapnya sebagai yehovah ( kel 32:5),
b) Kreativitas yang justru membawa api asing, dalam kisah erjanjian lama dimana berulang kali Allah mengadili umatNya karena ibadah yang salah contohnya kasu anak anak Harun yakni nadab dan Abihu yang terbakar
tentu saja dalam perjanjian baru kita tidak menemukan bentuk ibadah seperti penumpahan darah anak Domba dan tirai perjanjian yang memisahkan jemaat dan imam untuk beribadah dengan Tuhan karena penebusan darah Yesus telah menyelesaikan hal ini , sehingga kita dilaykkan beribadah kepadanYa oleh pengudusan penebusan darahNya, tetapi sangat dimungkinkan akan muncul versi kreatifitas baru dizaman ini yang justru menghilangkan cara ibadah yan g benar, contoh menggantikan firman Tuhan dengan konser musik murni tanpa firman Tuhan sama sekali atau karena sangat kreatif maka bentuk ibadah pemuda remaja menghilangkan pemberitaan firman dan digantikan acara membakar jagung sambil poco poco dan mereka mengatakan hal ini sama dengan ibadah
c) Ibadah yang memuaskan hidup duniawi; perjanjian baru mengingatkan tentang pemuasan diri dengan dengan ibadah palsiu , Kol 2:23 dimana dipergunakan tradisi tradisi atau budaya dunia mengusai dan meremehkan firman Tuhan ”
Ibadah gereja perdana, gereja mula mula dalam perjanjian baru
Didalam Kisah para Rasul , dipaparkan bagaimana konsep ibadah dalam gereja mula mula yaknibentuknya diadakan di rumah rumah untuk persekutuan orang kudus dan juga pertemuan raya bersama dimana mereka dengan tekun mendengarkan pengajaran firman yang dibawakan para Rasul
kis 2:42 “mereka bertekun dalam pengajaran para rasul dan dalam persekutuan , mereka memecahkan roti dan berdoa [11]
Didalam cara mereka beribadah terdapat 6 unsur ibadah yang memang sejak jaman perjanjian lama sudah ada dan merupakan kehendak Tuhan ( tujuan ibadah pada Tuhan Yesus , unsur pujian, yg bisa ditunjang unsur musik, pengajaran firman , doa, unsur penundukan dan pelayanan pada Tuhan, unsur membawa persembahan ) dan juga satu hal yang penting :yakni secara jelas nampak ciri khas utama yang membedakan ibadah perjanjian lama dan baru secara mencolok adalah penyertaan Roh Kudus yang nyata dalam mengalirrnya karunia roh kudus dalam gereja dan ibadah dalam perjanjian baru : kis 2:43 ..para Rasul mengadakan mukjizat dan tanda…, . Rasul Paulus bahkan menuliskan dengan gamblang tentang peraturan dalam pertemuan jemaat ( ibadah) perjanjian baru akan mengalirnya karunia Roh kudus dalam ibadah atau dapat dikatkan adanya pekerjaan Roh Kudus yang nyata , 1 Kor 14: 26-33. , dan hasil dampak nyata oleh pekerjaanNya yakni buah roh yang nyata dalam diri jemaat ( gal 5:22-23)
Faktor ibadah gereja dikatakan seusai ibadah pada perjanjian baru
Apakah ada gereja yang menerapkan konsep ibadah yang tidak sesuai dengan kebenaran alkitab? khususnya ibadah gereja perjanjian baru ? bisa ya bisa tidak , ada 3 faktor yang perlu ditelaah untuk menjawab hal ini , untuk faktor pertama adalah unsur unusur dalam ibadah: menurut saya kita perlu melakukan cek apakah ada ke enam unsur ibadah yang alkitabiah diterapkan gereja tersebut ?jikalau ada maka sudah cukup menjadi bukti awal , faktor kedua: seberapa jauhkan pekerjaan Roh kudus terjadi dari ibadah yang dilakukan ? hal ini kembali tergantung pada sudut pandang doktrin aliran gereja masing masing tentang kegerakan Roh Kudus, saya sendiri secara pribadi mempercayai seharusnya karunia Roh Kudus diizinkan mengalir dan diberikan ruang untuk bekerja dalam gereja, tapi yang lebih jelas adakah perubahan hidup orang orang yang beribadah , apakah mereka bertumbuh dalam buah Roh ? dan faktor ketiganya adalah apakah para peserta ibadah menjadikan hidupnya sebagai persembahan yang hidup dan kudus sebagai ibadah sejati dan bukan sekedar datang ke acara ibadah gereja, faktor ke 3 adalah hal yg sangat pribadi antara setiap pribadi dan Tuhan Yesus secara pribadi sehingga sulit dibedakan dengan kasat mata ini hubungan pribadi masing masing perorangan dengan Tuhan dalam hidupnya.
Variasi ibadah yang unik dan kaya dalam gereja masa kini
Saya percaya Tuhan telah memberikan keleluasaan bagi gerejanya untuk tetap berjalan sesuai prinisip ibadah yang benar menurut pola perjanjian baru dan tetap menjadi felxible dan tidak kaku , berikutini saya memaparkan variasi ibadah yang unik dalam arti pandangan tentang ibadah gereja dan apa yang harus ada dalam ibadah gereja tersebut
Neil Cole pendiri asosiasi multlipikasi gereja yang berpusat di USA (suatu asosiasi jaringan yang telah bertumbuh menjadi lebih dari tujuh ratus gereja di 23 negara dalam enam tahun), dalam bukunya Gereja organik menceritakan tentang dna dari gereja organik yang dipimpinya , dimana terjadi pelaksanaan ibadah yang begitu unik dalam gereja organik yang bergabung dengan keegerakannya
Gereja organik mempunyai struktur yang sangat berbeda, sistem kepemimpinan gereja yang pada umumnya secara sentralisasi digantikan desentralisasi dimana keputusan dilakukan oleh gereja gereja cabang secara mandiri, tidak adanya laporan dan rapat rutin khusus bulanan dan bentuk administrasi pada umumnya, pola kebaktian tidak harus minggu pagi kebaktian bisa beberapa kali dalam seminggu, bentuk kebaktian dalam kelompok kecil, gereja bertempat dimana saja bukan satu gedung bisa di lapangan parkir, kedai coffe , restauran dsb, jumlah jemaat sekitar 20-30 dan setelah itu membuat jemaat baru dan terus bermultipikasi
Apakah gereja ini sesuai dengan konsep ibadah perjanjian baru , yang saya ketahui dari buku gereja organik memebrikan informasi bahwa didalam pertemuan ibadah mereka terdapat ketujuh unsur ibadah dan juga pekerjaan Roh Kudus yang nyata, jadi konsep ibadah perjanjian baru tidak terikat dengan suatu struktur baku tertentu dan befokus pada hal esensial tentang ibadah itu sendiri.
Bagaimana tentang pandangan ibadah harus dilakukan satu kali seminggu dalam gedung khusus? Neil Cole dalam bukunya menuliskan ” jika anda mencari dalam sepanjang perjanjian baru untuk menemukan perintah atau petunjuk yang berhubungan dengan peristiwa ibadah mingguan, anda akan menemukan hal itu tidak ada, sebaliknya anda akan menemukan ayat dan pasal pasal bahwa kita harus hidup sebagai keluarga rohani, anda akan menemukan petunjuk melayani dan menyembah tapi bukan sekali seminggu dilakukan, bagiamana mungkin kita telah menyimpang begtu jauh dari prioritas akitab yang murni dan sederhana.”[12]
Craig Grooeschel pendiri life church.tv sebuah gereja multikampus yang berkembang pesat dan berpusat di Oklahoma USA , menuliskan dalam bukunya “IT: bagaimana gereja dan para pemimpinn dapat memiliki sesuatu dan mempertahankan sesuatu itu “, menjelaskan bahwa seuah gerja harus memiliki ” sesuatu”, yang menjadi permasalahan gereja bertumbuh atau tidak bukalnlah pada leih ampuhnya konsep ibadah jenis tertentu , ia menekankan bukan pada acara ibadah tapi adanya sesuatu dalam kehidupan gereja, dan sesuatu inilah yang terjadi hasil sebuah ibadah yang benar demikian kutipan pemikiran dari Craig G ” sama seperti gereja mula-mula dalam perjanjian bari , disitulah sesuatuu tersebut datang dari Allah, oleh Allah, dan untuk Allah.Pikirkan tentang karya karya Allah yang luar biasa yang tercatat dalam kitab para Rasulm, tidak mungkin ada orang yang bisa menciptakan sesuatu seperti itu , Gereja mula mula memilki sesuatu itu , Allah yang menciptakannya dan mereka bekerja dengan sesuatu itu, dan mereka memastikan untuk tidak menghalangi jalannya”[13]
Apakah sesuatu itu ? setelah membaca buku ini saya menemukan sesuatu ini adalah yang saya namakan dalam paper ini adalah pekerjaanRoh kudus -Buah Roh kudus yg nyata yang dimiliki suatu gereja , yang merupakan suatu hasil dari ibadah yang benar , jadi Craig lebih memebrikan penekanan bukan hanya pada unsur gereja perjanjian baru ( 6 unsur)ia lebih menitik beratkan pada pekarjaan Roh kudus yang nyata, dalam bukunya craig menterjemahkan pekerjaan Roh kudus dengan sesuatu dan ia meneunjukkan ourput ahkir dari sesuatu sebagai penjelasan dari sesuatu itu , demikian kutipan dari buku Craig , ” penjelasan terbaik yang bisa saya berikan kepada anda adalah sebagai berikut : sesuatu adalah apa yang Allah lakukan lewat sebuah kombinasi yang langka dari kualitas kualitas berikut yang ditemukan didalam orang orangnya:
– Gairah akan kehadirannya
– Sebuah kerinduan yang mendalam untuk menjangkau
– Integritas yang tulus
– Roh yang penuh dengan iman
– Kerendahan hati yang nyata
– Hati yang hancur
dan tidak ada pemimpin yang dapat mempertahankan sesuatu itu dengan talenta itu sendiri[14]
Jadi konsep ibadah perjanjian baru adalah sangat flexible dan tidak kaku dan tidak membunuh kreativitas serta dan variasi bentuk penerapannya, karena memnag tidak terpaku pada bentuk atau liturgi khusus, sepanjang pembelajaran saya secara pribadi dalam kitab kitab perjanjian baru memang tidak ada perintah baku keharusan sebuah liturgi diterapkan dalam ibadah gereja.
Hal hal tradisi diluar unsur unsur ibadah dalam perjanjian baru
Kerap kali penilaian konsep ibadah yang benar bukan didasari oleh firman Tuhan tetapi oleh tradisi atau adat budaya setempat, atau bahkan budaya dunia sekuler sehingga muncuk banyak perdebatan mana konsep ibadah gereja yang benar dan terjadi klaim tumpang tindih mana yang sesuai, serung geerja saling serang mengatakan cara gereja lain beribadah tidak alktabiah dan seterusnya ,
Saya percaya ada perbedaan antara alkitabiah dan tradisi, ada hal yang merupakan tradisi dan alkkitabiah dan ada hal yang tidak alkitabiah tapi hanya tradisi, dan tidak semua yang tradisi perlu diteruskan terus menerus karena bukan kebenaran firman Tuhan yang kekal.
Mengenai hal tradisi atau budaya Jim Petersen dalam bukunya Church Without Wall : bergerak melampaui batas batas tradisional menuliskan pentingnya pembaharuan terus menerus terjadi dan fungsi yang tetap harus bertahan , ” dalam keadaan saling mempengaruhi anatar bentuk dan fugsi jika bentuk bertahan dan fungsi lenyap, maka lenyap pulalah makna mula mula, bentuk bentuk mati adalah bahan pembuat tradisionalisme, contohnya dalam 2 raja raja 18 dipadang gurun bangsa israel karena ketidak taatan dipagut ular berbisa dan atas perintah Allah musa membuat replika ular dari tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang , orang yang punya iman dan memandang ular tembaga akan sembuh, ular ular pun lenyap dan kemelut berlalu, replika tembaga sudah melakukan fungsinya dan bisa dibuang tetapi jalan ceritanya tidak demikian, 800 ratus tahun kemudia replika tembaga itu masih ada ! ia dberi nama “Nehustan” dan menjadi berhala dalam orang israel . Hizkia menghancurkan ulat tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang israel masih membakar korban bagi ular itu, fungsinya sudah lama hilang tetapi bentuknya masih ada dan menjalankan makan berbeda.[15]
Saya secara pribadi merenungkan adakah ular ular tembaga lainnya dalam ibadah gereja Tuhan, seperti ular tembaga yang sudah tidak berfungsi dan bentuknya masih ada? banyak orang menilai suatu ibadah tidak sesuai dengan konsep ibadah perjanjian baru dari hal hal yang bukan esensi seperti alat musik yang dinilai tidak boleh ada dalam suatu ibadah gereja, atau ibadah gereja harus ada patung salib dan lilin menyala dan sebagainya , menurut saya itu adalah alat yang membantu sebuah ibadah agar fungsinya yakni penyembahan kepada Tuhan dapat berjalan tetapi bukan unsur unsur utama, marilah kita melihat hal yang merupakan hal yang utama dan esensi dalam ibadah perjanjian baru yakni ke enam unsur ibadah dan juga perkerjaan Roh kudus
Ibadah konsep perjanjian baru adalah ibadah yang
disertai pekerjaan dan kuasa Roh kudus
Saya percaya hal utama dalam konsep ibadah perjanjian baru adalah adanya ke enam unsur ibadah , dan juga pekerjaan Roh Kudus yang dinyatakan dalam kehidupan jemaat, mengingat salah satu karekter ibadah adalah kehidupan dari orang Kristen itu sendiri, apakah sebuah ibadah adalah ibadah yang sesuai dengan konsep ibadah perjanjian baru ? hal ini dapat terjawab jika sebuah ibadah mengandung ke enam unsur ibadah ( ditujukan sebagai penyembahan pada Tuhan Yesus, adanaya unsur pujian yang bisa juga ditunhjang musik , unsur pemberitaan Firman Tuhan, unsur doa, unsur penundukan diri dan pelayanan pada Tuhan , dan unsur memberikan persembahan yang hidup) dan juga dibuktikan dengan adanya pekerjaan Roh kudus yang hasilnya adalah muncul dan bertumbuhnya buah Roh dalam kehidupan orang orang yang beribadah , pekerjaan Roh Kudus bisa juga dialami dengan mengalirnya karunia karunia Roh kudus dalam kehidupan dan ibadah Jemaat tersebut., 1 Korintus 14:26 -27: ” Jadi bagaimana sekarang saudara saudara? bilamana kamu berkumpul hendaklah setiap orang mempersembahkan sesuatu : yang seorang mazmur, yg lain pengajaran, atau pernyataan Allah, atau karunia bahasa Roh, atau karunia menafsirkan bahasa Roh.” tetapi semua itu harus dipergunakan untuk membangun..”[16]
Daftar Pustaka:
1.Leroy Lawson, Gereja Perjanjian Baru: dahulu dan sekarang , penerbit Yakin .
2. Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia.
3. Robert Godfrey, Ibadah yang menyukakan Allah: isu isu terkini , Mitra psutaka.
4. Jim Petersen, Church without wall: beregral melampau batas batas tradisional
5 Neil Cole,.Organic Church, penerbit Andi.
6. Craig, Groeschel , It :Bagaimana Gereja dan Para Pemimpin Dapat Memiliki sesuatu dan mempertahankan sesuatu itu , Metanoia.
[1] Leroy Lawson , Gereja perjanjian baru :dahulu sekarang , hal 112
[2] Leroy Lawson , Gereja perjanjian baru: dahulu sekarang hal 114
[3] Alkitab , LAI, kitab wahyu pasal 5
[4] Leroy Lawson , Gereja perjanjian baru: dahulu sekarang hal 118
[5] Alkitab, LAI , Kitab Efesus pasal 5
[6] Robert Godfrey , Ibadah yang menyukakan Allah, isu isu terkini, hal 21-23
[7] Alkitab, LAI , Kitab Roma pasal 12
[8] Alkitab , LAI , Kitab mazmur pasal 63
[9] Alkitab , LAI, Kitab Ibrani pasal 10
[10] Robert Godfrey , ibadah yang menyukakan Allah , isu isu terkini, hal 16-18
[11] Alkitab , LAI , Kisah para rasul, pasal 2
[12] Neil Cole, Organic church, menghadirkan gaya hidup kerajaan Allah dalam gereja, hal 40
[13] Craig Groeschel, ” It: bagimana gereja dan para pemimpin memiliki sesuatu dan mempertahankan sesuatu itu “, hak 46
[14] Craig Groeschel, ” It: bagimana gereja dan para pemimpin memiliki sesuatu dan mempertahankan sesuatu itu, hal 48
[15] JIm Petersen : church without wall; melampaui batas batas tradisional, hal 171
[16] Alkitab, LAI, 1 korintus pasal 14