Chapel Kampus
Kamis, 2 Februari 2023
Pdt. Tjahjadi Chandra M.Th

“Penyembuhan Orang Buta Yang Unik”
Markus 8:22-26

Melihat dengan mata rohani artinya melihat kedahsyatan Tuhan dalam hidup. Selama ini kita selalu memandang masalah-masalah yang sedang kita hadapi dalam hidup terlihat berat karena kita memandang masalah tersebut dengan kacamata manusia dan tidak mengandalkan Tuhan. Seperti orang2 betsaida dimana Tuhan Yesus paling banyak melakukan mujizat-mujizat tetapi orang betsaida tidak bertobat sehingga Tuhan Yesus mengecam Kota Betsaida. Ayat 22 menyebutkan ada orang buta yang dibawa kepada Yesus untuk Dia jamah, apa motivasi mereka?

Dalam ayat 23 Yesus memegang tangan orang buta dan membawa dia keluar kampung. Mengapa Yesus membawa orang buta keluar dari betsaida? Karena betsaida tidak layak untuk menerima Mujizat, karena orang-orang betsaida sudah menerima mujizat namun tidak bertobat.

Setelah membawa keluar orang buta itu lalu Yesus meludahi mata orang tersebut dan bertanya “Sudahkah kaulihat sesuatu?” orang itu menjawab “Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon. Sekali lagi Yesus meletakkan tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu telah benar-benar sembuh dan Yesus berkata “Jangan Masuk Ke Kampung”.

Dari kitab Markus 8:22-26 kita mempelajari menjadi murid kristus sejati yaitu Keselamatan, Niat, Pelatihan dan Komunitas maka akan terjadi Perubahan Hidup. Tidak ada solusi instan untuk menjadi murid Kristus, karena kita harus memikul Salib setiap hari.
Menjadi pengikut Kristus dan menjadi Murid Kristus adalah 2 hal yang berbeda seperti:

*Pengikut :
– Mengikut Tuhan karena mengejar kebutuhanjasmani semata.
– Terpesona dengan mujizat.
– Merasa berhak untuk mengatur pemimpin.
– Menjadi pengikut karena arus orang banyak, minim hubungan personal dengan Tuhan dan umat Tuhan. Loyalitas lemah.

*Murid :
– Mengikut Tuhan karena menyadari kebutuhan akan firman.
– Terpesona dengan Sang Pembuat Mujizat.
– Beralih dari keinginan diri pada menyenangkan hati Tuhan.
– Memiliki ketundukan pada pemimpin.
– Sudah dimuridkan, memiliki hubungan personal dengan Tuhan dan umat Tuhan. Loyalitas tinggi.