Chapel Kampus
Kamis, 13 Juli 2023
“Menang Atas Iri Hati”
Pdm. Dr. Joko Prihanto
Iri hati adalah perasaan tidak puas yang disebabkan oleh harta milik atau keberuntungan orang lain, lalu dikuasai keinginan untuk memiliki hal yang sama, bahkan melebihi.
“Seni menghitung berkat milik orang lain lebih dari rasa syukur atas berkat yang sudah diterimanya sendiri.”- Harold Coffin.
# Salah satu bentuk iri hati yang terjadi didalam Alkitab
• Saudara-saudara Yusuf kepadanya (Kej. 37:3-4)
• Saul iri terhadap Daud (1 Sam. 18:6-9)
Iri hati dapat muncul melalui nyanyian dan pujian, selain itu iri hati dapat muncul diarea mana saja baik lingkungan keluarga, bahkan lingkup kehidupan seorang raja sekalipun.
# Iri Hati akan mudah muncul ketika seseorang mengalami:
1. Ketidakdewasaan Rohani
Menjadi faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perpecahan.
2. Ketidakdewasaan Emosi
Ketidakmampuan meresponi situasi dengan baik, akan lebih mudah dipengaruhi iri hati.
3. Ketidakdewasaan Pikiran
Menyebabkan seseorang tidak memiliki kemampuan untuk berpikir
Jika mengalami kedewasaan rohani, maka akan mampu mengambil keputusan dan bertindak dengan tepat.
# Iri Hati muncul melalui:
1. Fakta
Kenyataan sebagai bentuk dari realita yang terjadi.
2. Asumsi
Mengakibatkan munculnya kesimpulan-kesimpulan yang liar.
3. Kompor
Semakin menjadi, melalui pengaruh orang disekitar.
# Akibat Dari Iri Hati:
1. Bersifat Destruktif
Menjadi sumber kekacauan, meracuni sikap hati kita.
2. Penyakit Secara Fisik
~ Psikosomatis
Apa yang berpengaruh didalam jiwa akan berpengaruh terhadap kondisi fisik.
“Iri hati yang kita simpan akan menjadi sumber penyakit fisik didalam hidup kita.” – Joko Prihanto.
3. Sumber Frustasi
Menjadi kecewa dan tidak mensyukuri karya Tuhan dalam kehidupan.
Iri hati merugikan diri sendiri, yang akan membuat terjatuh kedalam belenggu yang memikat hati.
# Solusi Mengatasi Iri Hati:
• Repentance – Pertobatan ( Mat. 18:3)
• Dependence – Ketergantungan (Mat. 6:31-33)
Bergantung kepada Tuhan yang akan memelihara kehidupan.
• Acceptance – Penerimaan (Dan. 3:16-18)
Menerima penyelenggaraan ilahi didalam kehidupan.
Belajar menerima apa yang Tuhan izinkan terjadi didalam kehidupan kita.