Chapel Kampus
(Kamis, 25 Juli 2024)
“MEWASPADAI BAHAYA MURTAD!”
(Ibrani 6:1-8)
Dr. Joko Prihanto
 
KEMURTADAN berasal dari bahasa Yunani “apostasia” artinya “penentangan terhadap sistem atau otoritas yang mapan; pemberontakan; pengabaian atau pelanggaran iman.”
DUA JENIS UTAMA:
1. Menjauh dari doktrin-doktrin utama Alkitab ke dalam ajaran-ajaran sesat yang mengaku sebagai doktrin Kristen yang “sebenarnya “
2. Penolakan total terhadap iman Kristen yang berakibat pada pengabaian penuh terhadap Kristus.
 
MENGAPA SESEORANG MURTAD?
1. DASAR YG RAPUH
Seseorang yang dari lahir Kristen belum tentu membuatnya memiliki iman yang teguh.
Orang yang menjadi Kristen oleh karena adanya iming-iming tertentu, dan orang yang seperti ini adalah sangat mudah rapuh.
 
2. BELUM SUNGGUH-SUNGGUH PERCAYA
Kristen yang coba-coba dan tidak mendalami tentu akan memiliki pondasi yang rapuh, tidak dapat merespons FIRMAN dengan benar.
 
3. TEKANAN PERGUMULAN
Orang Kristen yang tidak siap ketika menghadapi tekanan dan pergumulan.
 
AKIBATNYA?
“Tidak mungkin diperbaharui sekali lagi…”(Ibrani 6:6) – ‘Persekutuan Yang Rusak’
“Sudah dekat pada kutuk dan berakhir pada pembakaran” (Ibrani 6:8) – ‘Hukuman’
 
SOLUSI: PERTOBATAN (Ibrani 6:6)
Langkah pertobatan bukan hanya “menyesal”, tetapi didalam keKristenan adalah “metanoia” atau berbalik arah.
 
3 HAL YANG HARUS KITA LAKUKAN
1. MEMBANGUN DASAR YANG TEGUH (Matius 7:24-27)
Untuk menjadi seorang yang memiliki dasar pondasi teguh maka kita harus memiliki prinsip untuk:
* Mendengar Firman
* Melakukan Firman
 
2. HIDUP DALAM PERKEMBANGAN IMAN & HASILKAN BUAH (2 Pet. 1:5-7, Mat. 3:8)
Iman saja tidak cukup, tetapi harus dengan kebajikan. Akan tetapi kebajikan saja tidak cukup, diperlukan pengetahuan.
Pengetahuan memerlukan penguasan diri, sebab tanpa penguasaan diri akan menjadi tinggi hati. Penguasaan diri -> Ketekunan -> Kesalehan -> Kasih
 
3. MEMANDANG PENCOBAAN HIDUP DENGAN PERSPEKTIF YG BENAR (Yak. 1:2-4)
Tuhan mengizinkan segala yang kita alami dan terjadi didalam kehidupan kita untuk mendewasakan kita.
Persoalan dan pergumulan bisa datang dari orang terdekat kita, yang dimana Tuhan izinkan semua itu terjadi untuk membentuk iman kita semakin dewasa.