Nama : Benyamin. F. Kadang
NIM :09.1.003
Tugas : Tafsiran TPB 2
Dosen : Frederika Lay M.Th
Nats : II Timotius 4:1–8
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Penulis Kitab : Paulus, rasul Kristus ( II Tim. 1:1)
Tema umum kitab : Kekuatan dalam pelayanan
Tema khusus teks : Hidup dalam panggilan Ilahi
Konteks dekat : II Timotius 3:12-17
Konteks jauh : Kisah para rasul 20:24-32
Latar Belakang : Timotius adalah seorang anak yang lahir dari perkawinan campuran, ibunya wanita Yahudi, yang jelas mengajar dia mengenai Kitab Suci, bapaknya seorang Yunani (Kis. 16:1; 2 Tim. 1:5). Kampung halamannya di Listra (Kis.16:1). Timotius bertobat dalam usia yang sangat muda (para teolog memperkirakan sekitar 15 tahun) ketika Paulus dalam perjalanan safari pertama penginjilannya mengunjungi Listra. Ketika Paulus meninggalkan Listra, Timotius diikiutsertakan dalam perjalanan pelayanannya (Kis.16:1-3; Kis. 17:14, 20:4; Fil.1:1). Ketika Paulus hendak meneruskan perjalanannya ke Makedonia, ia mendesak dan akhirnya meninggalkan Timotius di Efesus untuk menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka tidak mengajarkan ajaran lain ( I Tim 1:3).
Sitz in leben
à Budaya
Terdapat pemandian, perpustakaan, pasar, dan kuil. Tempat ini pada mulanya dikeramatkan untuk ibadah kepada berhala kesuburan Anatolia, kemudian kepada berhala Artemis, atau Diana.
àSosial
Pada masa itu pelabuhan merupakan pusat kegiatan ekspor pada ujung jalan Asi maupun tempat pendaratan penumpang kapal laut dari Roma
àPolitik
Di Efesus banyak orang Yahudi, yang menikmati kedudukan khas pada zaman kerajaan Romawi. Oleh karena itu politik di Efesus ditaklukan oleh orang Persia
àAgama
Bidang agama, meningkat pada pemerintahan Roma. Ibadah kepada kaisar yang motori oleh wangsa Julius-Claudius diberlakukan di sana, dan kuil-kuil dibangun untuk menghormati kaisar Klaudius, Hadrianus, dan Severus
Tujuan : Dalam surat ini ada sesuatu yang indah, yaitu walaupun Paulus berada di dalam penjara, ia tidak melupakan anak rohaninya. Paulus memikirkan kepentingan orang lain juga. Rupanya Timotius putus asa ketika menghadapi masalah di dalam jemaat (1:6-7,4:2) sehingga nasehat paulus diberikan untuk memelihara semangat rohaninya, walaupun ada banyak tantangan. Paulus memberi semangat (membakar hati Timotius) supaya Timotius tetap mendedikasikan dirinya sebagai hamba Tuhan. Sebagian besar berisi nasihat-nasihat pribadi kepada Timotius sebagai teman sekerja dan pembantu yang masih muda. Inti nasihatnya ialah supaya Timotius tabah. Ia dinasihati dan didorong supaya terus setia menyebarkan berita tentang Tuhan Yesus Kristus serta berpegang pada Allah; juga supaya Timotius tetap bertugas sebagai guru dan pemberita Kabar Baik dari Allah, sekalipun menghadapi penderitaan dan pertentangan. Timotius khusus diperingatkan supaya tidak turut campur dalam perdebatan-perdebatan yang bodoh dan tak bernilai
Dimana : Kota Efesus
Kapan : Paulus menulis surat II Timotius ketika ia berada di dalam penjara Roma. Ini adalah penahanannya yang kedua. Setelah penahanan yang pertama kali, yang dijelaskan dalam bagian akhir Kisah Para Rasul, ia dibebaskan dan melayani jemaat-jemaat lagi. Bahkan setelah dibebaskan ia pergi ke Pulau Kreta lalu berangkat ke Efesus dimana Timotius ditinggalkan
Apa : Paulus meminta agar Timotius datang segera ke penjara.
Mengapa (tafsiran)
© Pemberian Pesan (4:1)
Pengertian penugasan atau pemberian perintah/pesan untuk melanjutkan kesaksian ditekankan di PL.Contohnya Musa menugaskan Israel (Ul. 29:1, 10; 30:11, 16), Musa menugaskan Yosua (Ul. 31:7, 8, 23). Yosua menugaskan Israel (Yosua 23:2-7). Timotius diberitahu tentang gawatnya keadaan dan perlunya dia melanjutkan pemberitaan Injil dalam keadaan apapun. Bahkan waktu ada tantangan, dia harus setia pada kewajibannya sebagai orang yang mengabdi kepada Allah. Jadi ayat ini berisi perkataan tentang penugasan dari seorang guru( paulus) yang sedang menunggu ajalnya kepada murid(Timotius) kesayangannya yang ia bina sebagai penerus pekerjaannya. Pasal ini diawali dengan kata-kata yang berfungsi sebagai sumpah Di hadapan Allah dan Kristus. Bentuk sumpah seperti ini terdapat juga sebelumnya di 1Tim 5:21. Menghakimi atau κρίνω ialah Hak menghakimi yanghanya dimiliki oleh Allah dan Kristus dengan jelas mengakui bahwa dirinya memiliki hak dan kemampuan tersebut, Menghakimi dalam konteks ini berarti menentukan seseorang bersalah atau tidak, dan juga menentukan keputusan atau hukuman yang setimpal, karena Allah adalah Hakim yang terakhir. Aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu. Sebenarnya dalam naskah Yunani aslinya kata Aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu berada di permulaan atau didepan ayat “Διαμαρτύρομαι ἐνώπιον τοῦ θεοῦ καὶ Χριστοῦ Ἰησοῦ τοῦ μέλλοντος κρίνειν ζῶντας καὶ νεκρούς, καὶ τὴν ἐπιφάνειαν αὐτοῦ καὶ τὴν βασιλείαν αὐτοῦ”. Namun dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan kebiasaan waktu mengangkat sumpah, isi sumpah itu disebutkan setelah menyebutkan atas nama siapa/apa sumpahnya dibuat.Kata penyataan-Nya dipakai untuk kedatangan-Nya yang kedua kali (II Tim 1:10). Kerajaan (βασιλεία) memiliki berbagai tahapan: penghakiman (Mat. 25:31, 34, 40); kerajaan seribu tahun (I Kor. 15:24, 25); pemerintahan abadi atas langit. baru dan bumi baru (Why. 22:3) sedangkan dalam terjemahan KJV diartikan bahwa tidak boleh disamakan dengan sebuah kerajaan yang sebenarnya tetapi hak atau wewenang untuk memerintah atas sebuah kerajaan (memerintah sebagai anak raja).
© Lima Perintah (4:2)
Lima perintah pendek dan tepat ini, yang sesuai dengan empat perintah lainnya pada ayat 5, merangkum semua tugas pelayanan, diantaranya :
(1) Beritakan (κηρύσσω). Menurut KJV dan NIV kata Beritakan mengatakan “Preach the word”yang berarti Berkotbah dengan kata-kata. Yang terutama ialah tugas pokok yang penting berupa menyampaikan berita utama sebagaimana dilakukan sendiri oleh Paulus (I Tim 2:7) dan Yesus (Luka 8:11).
(2) Siap (ἐφίστημι).Menurut KJV “be instant in season, out of season” yang artinya siap disetiap musim. Sedangkan versi NIV “be instant in season, out of season” yang artinya disiapkan di sepanjang tahunYang dimaksudkan ialah siap siaga baik ketika suasana memungkinkan maupun tidak (mendesak)intinya be ready in season and out of season ‘JADILAH SIAP DI SEPANJANG MUSIM MAUPUN DILUAR MUSIM”
(3) Nyatakan yang salah( ἔλεγξον) menegur (2Ti 4:2). Terkait erat dengan menegur (2tim 3:16 ) istilah yang dipakai sama dengan Titus 1:9(“meyakinkan”), 13 (“tegorlah”); 2:15 (“nasihatilah”); I Tim. 5:20 (“tegor”).
(4) Tegorlah (ἐπιτιμάω) Di Matius 12:16; Markus 8:30; 10:48, Lukas 9:21. Yang dimaksudkan ialah mengungkapkan rasa tidak setuju terhadap tindakan atau kelakuan seseorang. Gagasan intinya sering kali menyiratkan tuntutan ganti rugi manakala kesalahan ditunjukkan.
(5) Nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran (doktrin) “Parakaleo en pas makrothumia kai didache ’’ Diterjemahkan dari kata kerja yang di ITim1:3 menjadi “mendesak” dan ITim 2:1 “menasihatkan” sedangkan dalam ITim 4:13 diterjemahkan “membangun”. Kata tersebut dalam konteks ini berarti meminta dengan sungguh-sungguh.
Dengan segala kesabaran bukan hanya menunjukkan keadaan tidak putus asa meskipun banyak tantangan, tetapi juga menunjukkan sikap yang teguh dan usaha terus menerus untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan (1Tim 1:16) dimana subjeknya (pelakunya) ialah Kristus. Mengajar dengan sabar merupakan dasar paling kokoh untuk mencapai keberhasilan tertinggi dalam pelayanan (2Tim2:25). Dalam BIS dikatakan Ajarlah orang dengan sesabar mungkin.
© Berbalik dari Kebenaran atau Berpaling Kepada Dongeng (ay3–4)
Desakan untuk mempertahankan kesetiaan dan pengajaran yang benar menjadi makin diperlukan mengingat adanya bahaya kemurtadan di dalam gereja.Keinginan telinganya. Orang akan ingin mendengarkan hal-hal yang memuaskan keinginan berdosa mereka saja. Yesaya dengan kuat melukiskan sikap mereka ini pada Yesaya 30:9-11..Orang-orang ini akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendak mereka sendiri. Mengumpulkan diterjemahkan dari kata yang berarti menambah guru-guru palsu hingga .jumlahnya banyak. Kebenaran yaitu berita Injil (1Tim 6:5) Dongeng ajaran yang tidak benar dan hanya berupa khayalan (1Tim 1:4 ; 4:6). Dalam NIV “myths” yaitu mitos
© Empat Perintah (4:5)
Keempat perintah ini mengakhiri perintah Paulus kepada Timotius.
1. Kuasailah diri. jauhkan diri dari minum-minuman yang memabukkan, tetapi di semua pemakaian dalam Perjanjian Baru yang ditekankan adalah soal berjaga-jaga dan waspada. Ungkapan-ungkapan serupa yang terkait cukup jelas maksudnya: “berjaga-jaga dan radar” (I Tes. 5:6); “kuasailah dirimu dan jadilah tenang” (I Ptr. 4:7); serta “sadarlah dan berjaga-jagalah” (I Ptr. 5:8).
2. Sabarlah menderita. Ketiga pemakaian ungkapan ini oleh Paulus terdapat di dalam surat ini: “ikutlah menderita” (2:3); “menderita” (2:9). Perhatikan pula pemakaian kata ini pada 1:8; “ikutlah menderita.” (3)
3.Lakukanlah pekerjaan pemberita Injil. Paulus mengingatkan Timotius bahwa inti dari semua pelayanannya ialah untu memenangkan jiwa. 4.Tunaikanlah tugas pelayananmu. Dalam Yunani “diakonia” yang menjadi asal kata diaken Ini adalah perintah untuk mengajar dan memberitakan Injil yang telah diberikan oleh Tuhan, dan dengan begitu ini adalah perintah yang penting dan luas di antara semua rangkaian perintah yang lain ( Kis. 20:24)
© Ketenangan Paulus Menghadapi Kematian (4:6).
Dalam naskah yunani kata mengenai seharusnya dimulai dengan Karena“for” yang menghubungkan ayat 6-8. Sudah mulai berarti kematian paulus tidak akan lama lagi hidup. Dalam bahasa Yunaninya kata “καιρὸς τῆς ἐμῆς ἀναλύσεως ἐφέστηκεν. (2Ti 4:6 BYZ),” diterjemahkan menjadi waktunya sudah tiba. TB menyebutkan darah Paulus yang dicurahkan sebagai persembahan kepada Tuhan. Dalam bahasa aslinya tidak ada perkataan darah . Oleh karena itu kata darah tidak perlu dipakai. Kematiaan diterjemahkan “keberangkatan atau kepergian”. Dansudah dekat mengungkapkan bahwa sesuatu akan segera terjadi.
© Kesaksian Orang yang Sudah Melaksanakan Tugasnya (4:7).
Aku telah mengkhiri pertandingan yang baik. Pertandingan menggambarkan perjuangan dan pergumulan keras rasul Paulus dalam mengabarkan Injil. Dalam bahasa yunaninya tidak dikatakan bahwa dia aku telah mengkhiri pertandingan yang baik, tetapi “Aku telah mengikuti perlombaan yang mulia”. Dan aku telah mencapai garis akhir menggambarkan bahwa Paulus telah menyelesaikan tugasnya dengan tuntas.
© Harapan Indah yang Tidak Pudar (4:8).
Berhadapan dengan kematian tidak membuat Paulus menjadi susah hatinya, justru menjadi makin kokoh keyakinannya. Makin besar pencobaan yang dialami, makin cemerlang pula janji kemenangan itu bersinar. Mahkota yang merupakan hadiah, dilukiskan dengan berbagai cara: “mahkota kebenaran”, “mahkota kehidupan” (Why. 2:10); “mahkota kemegahan” (I Tes. 2:19); “mahkota kemuliaan” (I Ptr. 5:4). Hakim yang adil bisa menunjukkan bahwa banyak keputusan yang diterima Paulus selama hidupnya bersifat tidak adil, tetapi Tuhan merupakan hakim yang tidak mungkin berbuat salah. Bukan hanya kepadaku. Yang dipikirkan Paulus bukan hanya dirinya sendiri, melainkan semua orang yang ditebus. Merindukan bentuk kata kerja yang dipakai menunjukkan bahwa yang dimaksudkan di sini adalah kerinduan yang terus-menerus akan kedatangan kembali Kristus.
Kesimpulan :Menuju garis finis. Sekali lagi Paulus berpesan pada Timotius untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Namun, pada bagian ini Paulus memberikan alasan yang lain lagi, dari sudut pandang masa depan. Pertama, berkaitan dengan tugasnya sebagai pemberita firman dan pengajar, karena akan datang masa dimana orang lebih suka dengan ketidak benaran dan dongeng (ayat 2-4). Kedua, karena penghakiman yang akan datang. Dua kali Paulus menyinggung pengajaran tentang Allah sebagai Hakim. Kesadaran ini seharusnya juga menjadi inspirasi yang membuat Timotius makin sungguh-sungguh melayani. Ketiga, Karena apa yang menanti Paulus mahkota kebenaran (ayat 6-8), seperti atlit pada pertandingan olahraga Yunani/Romawi purba. Tetapi, mahkota kebenaran ini bukanlah imbalan setimpal atas jerih payah pelayanan Paulus. Paulus dengan jelas menyebutnya sebagai sesuatu yang akan dikaruniakan(ayat 8 “ἀποδώσει”apodosei). Mahkota kebenaran itu melambangkan pembenaran yang datangnya dari Tuhan sendiri, walaupun dihadapan pengadilan dan dimata dunia, Paulus adalah pesakitan yang duduk dikursi terdakwa. Sudut pandang kemasa depan inilah yang menjadi dasar supaya Timotius sebagai pemberita firman bersikap siap sedia (ayat 2), menguasai diri dalam segala hal (ayat 4), dan menunaikan tugas pelayanannya, seperti seorang atlit yang mencapai garis finis dengan baik.
Melayani Tuhan adalah pekerjaan yang mulia. Oleh sebab itu kita harus melayani Allah dengan segenap hati, karena akan tersedia pahala bagi kita yang hidup dalam panggilan-Nya. Oleh sebab itu bagaimana kita dapat mencapai garis akhir, bergantung pada cara kita memandang diri sendiri: sebagai atlit yang harus terus memotivasi diri, berlatih dan berjuang, atau penonton yang duduk santai ?
Penerapan/Aplikasi : Apa yang harus kita lakukan dalam pelayanan kita, yaitu kita harus tetap memberitakan firman , tetap konsisten dalam memberitakan kebenaran firman Allah. Yang bertujuan menasehati. Juga menguasai diri dalam segala hal artinya mampu mengendalikan diri orang lain untuk tetap memegang komitmen yang telah diputuskan untuk tetap melayani Tuhan, walaupun godaan setan banyak datang agar kita meninggalkan pelayanan kita. Dan yang terakhir yaitu tetap memelihara Iman, karena dengan Iman segala sesuatu akan tercapai
Sumber-sumber penafsiran:
© Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia
© Alkitab, New International Version of The Holy Bible
© Alkitab, New King James Version
© Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Penerbit Gandum Mas.
© Software ‘Alkitab Sabda”
© Bible Works 8
© The Wycliffe Bible Commentary, Tafsiran Alkitab Wicliffe Volume 3 Perjanjian Baru, Yayasan Penerbit Gandum Mas.
© Hanbook To The Bible, Pedoman Lengkap Pendalaman Alkitab, Kalam Hidup.
© Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (Jilid A-L & M-Z), Yayasan Komunikasi Bina Kasih (OMF).
© Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Timotius
© Diktat Pembimbing Perjanjian Baru, STT Kharisma Bandung